Sebagaimana peraturan pemerintah melalui Departemen Perindustrian dan Perdagangan (41/M-IND/PER/5/2014), kemudian (40M-DAG/PER/7/2014) dan (55/M-DAG/PER/9/2014) bahwa pada tahun 2015 akan mulai berlaku implementasi HPMP (HCFC atau Hidroklorofluoro Karbon Phase-Out Management Plan).Pada aturan tersebut juga di tulis untuk penghapusan HCFC-22 yang biasa di kenal dengan Freon R22 pada sektor refrigerasi Air Conditioner. Syarat dan ketentuan impor BPO (Bahan Perusak Ozone) dan larangan impor produk yang mengandung Freon R22.
Refrigerant atau awamnya disebut freon ( merk dagang ) adalah fluida yang digunakan sebagai media transfer perpindahan kalor dari ruang yang dikondisikan ke luar dari ruangan tersebut atau sebaliknya..
silahkan klik disini untuk mengetahui lebih dalam jenis-jenis dan karakter refrigerant.
Mesin pendingin, terutama AC ( Air Conditionioner ) pembelian diatas tahun 2015 sudah memakai refri ( freon ) jenis HFC ( Hydro FluoroCarbon ) yang sudah lebih ramah lingkungan.
Umumnya pabrikan/produsen AC menggunakan R410A dan R32
Pemasangan AC unit diatas harus sesuai SOP yang direkomendasikan produsen..ini dilakukan karena agar dapat menjamin garansi unit anda berlaku dan tidak kalah penting adalah agar performa unit AC anda dapat berjalan optimal.
Refrigerant R410A memakai oli POLYOLESTER ( POE ) yg sangat bereaksi dengan air dan oksigen dan bekerja ditekanan diatas 100psi.. maka harus diperhatikan... pemasangan unit harus divakum dan pipa instalasi mempunyai ketebalan minimal 0,6mm ..Lebih jelasnya silahkan Klik Disini
Refrigerant R410A itu sendiri termasuk kelompok refrigernt campuran jenis ZEOTROPIK
Kelompok refrigeran ini merupakan refrigeran campuran yang bisa terdiri dari campuran refrigeran CFC, HCFC, HFC, dan HC. Refrigeran yang terbentuk merupakan campuran tak bereaksi yang masih dapat dipisahkan dengan cara destilasi.
Refrigerant dengan komposisi campuran memiliki lebih dari 2 titik temperatur saturasi (tergantung berapa banyak refrigerant tunggal yang dicampurkan).
Bagaimana bisa terjadi perbedaan temperatur saturasi dalam satu jenis refrigerant campuran, misalnya R-404A?
Refrigerant R-404A tersusun dari tiga jenis refrigerant tunggal yaitu: R-125 (44%) + R-143a (52%) + R-134a (4%). Setiap refrigerant penyusun R-404A tersebut memiliki titik saturasi yang berbeda. Pada tekanan 1 atm, titik didihnya adalah: R-125 = -48.45 °C R-143a = -47.6 °C R-134a = -26.3 °C. Jika kalor ditambahkan pada refrigerant R-404A maka R-125 lebih dulu mendidih dan kemudian menguap diiringi oleh R-143a dan terakhir R-134a. Sebaliknya jika refrigerant tersebut melepaskan kalor, maka R-134a akan lebih dulu mencair.
Pada kondisi seperti apa refrigerant campuran (mixture refrigerant) tersebut bercampur dengan baik, sehingga komposisinya stabil?
Dalam bentuk cairan, ketiga jenis refrigerant tersebut akan bercampur dengan baik, sehingga komposisinya akan tetap terjaga.
Bagaimana teknis pengisian refrigerant ke sistem pendingin ?
Pada dasarnya pengisian refrigerant ke sistem pendingin dilakukan dari daerah liquid line, yaitu daerah diantara kondenser dan inlet expansi. Dalam keadaan sistem dimatikan/off, refrigerant (baik single substance atau mixture) dimasukkan ke sistem dalam bentuk cair dan ditimbang sesuai dengan kebutuhannya (lihat di name plate dan aturan penambahan refrigerant sesuai rekomendasi manufaktur).
Bukankah pengisian refrigerant ke sistem bisa dilakukan dalam bentuk gas dari daerah suction?
Untuk unit-unit berkapasitas besar tidak disarankan pengisian dari suction line karena saat proses pengisian yang lambat bisa merusak Kompresor (motor mengalami overheating atau kompresor kekurangan pelumas karena tekanan pelumas menjadi sangat rendah), terutama untuk jenis Kompresor Hermetic dan Semi-Hermetic. Sedangkan untuk unit berkapasitas kecil dibawah 3hp masih bisa dilakukan pengisian dari suction line dalam bentuk gas (walaupun rekomendasi pengisiannya tetap dari liquid line dalam bentuk cairan).
Apa yang membedakan teknis pengisian refrigerant tunggal dengan campuran?
Dalam hal pengisian ataupun penambahan, refrigerant single substance tidak terlalu bermasalah dengan masuknya refrigerant dalam bentuk cair atau gas. Yang penting diperhatikan hanya dimana harus mengisi refrigerant cairan dan dimana harus mengisi refrigerant dalam bentuk gas. Berbeda dengan refrigerant campuran, baik pengisian ataupun penambahannya harus dilakukan dalam bentuk cair agar komposisi refrigerant campuran tersebut tidak berubah. Penambahan refrigerant campuran dalam bentuk cair harus dilakukan hati-hati dari sisi suction line, jika tidak, proses penambahan refrigerant bisa merusak ke Kompresor.
Bagaimana jika pengisian refrigerant campuran tersebut dilakukan dalam bentuk gas?
Sebagai contoh R-404A merupakan campuran dari R-125 (44%) + R-143a (52%) + R-134a (4%). Ketiga jenis refrigerant tersebut memiliki titik saturasi yang berbeda-beda. Pada tekanan atmosfir, titik didihnya adalah: R-125 = -48.45 °C R-143a = -47.6 °C R-134a = -26.3 °C. Dalam bentuk cairan ketiga jenis refrigerant penyusun R-404A bercampur dengan sempurna. Sehingga komposisi refrigerant tidak berubah ketika keluar dalam bentuk cairan. Tetapi kalau refrigerant keluar dalam bentuk gas, refrigerant yg memiliki titik saturasi yang paling rendah akan keluar terlebih dahulu, kemudian diakhiri dengan refrigerant yang memiliki titik didih tertinggi, dalam kasus R-404A, refrigerant R-125 akan keluar terlebih dahulu, diikuti R-143a kemudian R-134a, dengan demikian komposisi refrigerant akan berubah. Dalam sistem yang diisi R-404A dalam bentuk gas, komposisi R-125 akan lebih besar (lebih dari 44%) dan dalam tabung yang tersisa, komposisi R-134a akan lebih besar (lebih dari 4%). Akibatnya temperature-pressure relationship-nya ataupun thermal properties-nya akan berubah. Hal ini mengakibatkan turunnya performa mesin pendingin. Selain itu kita juga akan mengalami kesulitan untuk menentukan titik kerja/ tekanan kerja pada sistem yang bersangkutan, dikarenakan terjadi pergeseran hubungan antara temperatur dan tekanannya.
Apakah saat pengisian, agar refrigerant cair yang keluar harus dengan cara membalik posisi tabung?
Perhatikan dalam tabung refrigerant, biasanya terdapat anak panah tertulis "THIS END UP FOR GAS" maksudnya jika bagian yang ditandai arah anak panah tersebut berada diposisi atas maka refrigerant yang keluar dalam bentuk gas. Dan pada arah yang berlawanan tertulis "THIS END UP FOR LIQUID" maksudnya jika bagian yang ditandai arah anak panah tersebut berada diposisi atas maka refrigerant yang keluar dalam bentuk cairan.
Jika tabung yang tidak menggunakan dip stick (pipa penghubung valve dengan dasar tabung), maka tabung harus dibalik untuk mengeluarkan refrigerant dalam bentuk cair. Sedangkan yang dilengkapi dengan dip stick, maka tabung tidak perlu dibalik.
Jadi selalu perhatikan marking yang ada di tabung tersebut.
Bagaimana jika terjadi kebocoran dalam sistem yang menggunakan refrigerant campuran?
Bukankah akan terjadi perubahan komposisi karena ada perbedaan temperatur saturasi?
Jika terjadi kebocoran di daerah liquid, maka setelah perbaikan (jika refrigerant yang tersisa bisa diisolasi selama perbaikan) maka tinggal menambahkan kekurangan refrigerant-nya dalam bentuk liquid, karena jika terjadi bocor di daerah liquid tidak akan merubah komposisi refrigerant.
Jika terjadi kebocoran di daerah evaporator / gas line maka sebaiknya refrigerant yang tersisa di recovery dan diganti dengan yang baru, karena jika terjadi kebocoran di daerah ini komposisi refrigerant akan berubah, refrigerant yang memiliki boiling point lebih rendah akan keluar lebih dulu di area yang bocor tersebut.
Semoga artikel sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama para konsumen dan teknisi seprofesi..bukan bermaksud menggurui,tapi ini semua demi kebaikan kedua belah pihak, tanpa ada yg merasa dirugikan.
Incoming Search Terms :
0 komentar untuk Tentang Mesin Pendingin ( AC ) Berbasis Refrigerant R410A ( Service AC Jember ).